Berita bola dunia - Bek Borussia Dortmund, Marc Bartra, mengklaim comeback yang dilakukannya setelah pulih dari luka pengaruh ledakan bom yakni momen terbaik dalam kariernya.
Bus rombongan Borussia Dortmund terkena pengaruh dari ledakan bom di Hochsten, sekitar enam mil dari Stadion Signal Iduna Park, jelang melawan AS Monaco dalam leg pertama perempat final Liga Champions pada 11 April lalu.
Padahal tak ada yang meninggal dunia, Bartra menjadi salah satu korban luka dari ledakan bom hal yang demikian. Mantan bek Barcelona itu terpaksa menepi dari lapangan hijau untuk menjalani operasi pergelangan tangan.
Bartra kembali bermain dikala Borussia Dortmund menang 4-3 atas Werder Bremen pada minggu terakhir Bundesliga musim 2016-17. Hasil itu ikut serta mengamankan posisi Die Borussen di area Liga Champions setelah finis di posisi ketiga klasemen akhir.
“Aku ingat dikala keluar hotel. Para suporter mengerumuni kami seperti awam, mungkin lebih ramai karena itu pertandingan besar,” ungkap Bartra, seperti diberitakan web resmi Bundesliga.
“Aku mendengar letusan. Suaranya seperti senapan mesin, namun aku tak tahu apakah itu. Lengan aku terbentur dan merasa sangat sakit, kemudian angin yang demikian itu hangat berembus di sekitar wajah aku,” imbuhnya.
“Aku tak bisa bergerak dan mendengar apa bahkan, cuma bunyi berdenging. Mereka mengatakan kami semestinya berbaring di lantai. Aku bisa melihat apa yang semestinya aku lakukan seperti yang lainnya, namun aku tak bisa bergerak. Entah bagaimana caranya, aku alhasil bisa melaksanakan itu. Seluruh orang berteriak untuk menanyakan apa yang terjadi. Kami tak tahu dari mana datangnya itu. Lengan aku sangat sakit, dan dikala aku memandangnya, itu dilumuri darah,” tutur Bartra.
Beberapa pemain Borussia Dortmund seketika memberi pertolongan hingga dokter tim menghampiri Bartra. Pemain berusia 26 tahun itu memperoleh perawatan intensif dikala situasi mulai kondusif.
“Aku bisa kembali bermain di hadapan para suporter yang memadati stadion kami. Aku sangat suka itu. Puncaknya, kami meraih kemenangan untuk finis di posisi ketiga dan otomatis lolos ke Liga Champions. Dikala pulang ke rumah, aku memberi tahu istri dan keluarga bahwa itu momen paling membahagiakan dalam karier aku,” tandas Bartra.
Bus rombongan Borussia Dortmund terkena pengaruh dari ledakan bom di Hochsten, sekitar enam mil dari Stadion Signal Iduna Park, jelang melawan AS Monaco dalam leg pertama perempat final Liga Champions pada 11 April lalu.
Padahal tak ada yang meninggal dunia, Bartra menjadi salah satu korban luka dari ledakan bom hal yang demikian. Mantan bek Barcelona itu terpaksa menepi dari lapangan hijau untuk menjalani operasi pergelangan tangan.
Bartra kembali bermain dikala Borussia Dortmund menang 4-3 atas Werder Bremen pada minggu terakhir Bundesliga musim 2016-17. Hasil itu ikut serta mengamankan posisi Die Borussen di area Liga Champions setelah finis di posisi ketiga klasemen akhir.
“Aku ingat dikala keluar hotel. Para suporter mengerumuni kami seperti awam, mungkin lebih ramai karena itu pertandingan besar,” ungkap Bartra, seperti diberitakan web resmi Bundesliga.
“Aku mendengar letusan. Suaranya seperti senapan mesin, namun aku tak tahu apakah itu. Lengan aku terbentur dan merasa sangat sakit, kemudian angin yang demikian itu hangat berembus di sekitar wajah aku,” imbuhnya.
“Aku tak bisa bergerak dan mendengar apa bahkan, cuma bunyi berdenging. Mereka mengatakan kami semestinya berbaring di lantai. Aku bisa melihat apa yang semestinya aku lakukan seperti yang lainnya, namun aku tak bisa bergerak. Entah bagaimana caranya, aku alhasil bisa melaksanakan itu. Seluruh orang berteriak untuk menanyakan apa yang terjadi. Kami tak tahu dari mana datangnya itu. Lengan aku sangat sakit, dan dikala aku memandangnya, itu dilumuri darah,” tutur Bartra.
Beberapa pemain Borussia Dortmund seketika memberi pertolongan hingga dokter tim menghampiri Bartra. Pemain berusia 26 tahun itu memperoleh perawatan intensif dikala situasi mulai kondusif.
“Aku bisa kembali bermain di hadapan para suporter yang memadati stadion kami. Aku sangat suka itu. Puncaknya, kami meraih kemenangan untuk finis di posisi ketiga dan otomatis lolos ke Liga Champions. Dikala pulang ke rumah, aku memberi tahu istri dan keluarga bahwa itu momen paling membahagiakan dalam karier aku,” tandas Bartra.
Comments
Post a Comment